Kisah Sukses Penyedia Bertransaksi di e-Order

Terbit Pada Desember 2022, oleh:
Administrator
, dikunjungi 983 kali.
Kisah Sukses Penyedia Bertransaksi di e-Order

        Sesuai Instruksi Gubernur Nomor 29 Tahun 2021, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta berupaya meningkatkan peran pelaku UMK dengan mewajibkan para SKPD melakukan transaksi pengadaan langsung untuk kegiatan makan dan minum melalui sistem E-Order. Dalam rangka evaluasi terhadap penggunaan E-Order dan dampak yang dirasakan para pelaku UMK (penyedia), Badan Pelayanan Pengadaan Barang/Jasa melakukan wawancara kepada pemilik UMK dengan tema “Cerita Sukses Penyedia”. Pada acara tersebut, penyedia yang diundang adalah Yani Catering Berkah Bersama, Bunda Tari Catering, dan Dapoer Rose.

        Cerita UMK dari pemilik Yani Catering Berkah Bersama yaitu bapak Ahmad Yani bermula ketika dirinya bergabung dengan E-Order pada tahun 2019. UMK yang berlokasi di Tambora, Jakarta Barat ini menuturkan sebelum menggunakan E-Order, usaha yang didirikannya memang pernah mengikuti pengadaan barang/jasa pemerintah dengan metode pengadaan langsung. Namun menurut pengakuannya, metode tersebut lebih rumit dan pembayaran yang dilakukan SKPD lebih lama daripada saat menggunakan E-Order. Perbedaan yang ia rasakan sangat signifikan dari segi pendapatan karena dalam sebulan bapak Ahmad Yani dapat memperoleh lebih dari 100 pesanan.

        Cerita lain dari ibu Taripah pemilik Bunda Tari Catering yang membagikan pengalamannya mengenai manfaat E-Order yang ia rasakan. Sebelum bergabung dengan E-Order, ibu Taripah memiliki usaha warung nasi kecil-kecilan yang berada di pinggir jalan. Ia pun menceritakan bahwa saat itu dirinya sering didatangi oleh petugas ketertiban. Kini, usaha yang berlokasi di Cempaka Putih tersebut dapat meraup omset sebesar 2,5 milyar dalam satu tahun dan telah memiliki 18 karyawan. Dari pengalamannya tersebut, ibu Taripah mengungkapkan bahwa E-Order sangat membantu UMK.

        Lain halnya dengan Bunda Tari Catering, Dapoer Rose sudah mengawali usaha cateringnya mulai tahun 2014. Namun menurut ibu Kirana sebagai pemilik Dapoer Rose, ada perbedaan yang signifikan setelah ia bergabung ke dalam E-Order. Omset yang ia raih melonjak pesat. Dengan banyaknya pesanan yang masuk, ibu Kirana dapat membuka kesempatan kerja bagi lingkungan sekitarnya. Pemilik Dapoer Rose tersebut kini tengah membuat produksi yang lebih besar. Dalam penggunaan E-Order sendiri, pemilik usaha yang berlokasi di Sunter ini tidak memiliki kendala berarti karena baginya sistem E-Order sudah bagus.

        Tentunya, kesuksesan ketiga UMK tersebut dibarengi dengan terus menjaga kualitas makanan yang mereka sediakan serta strategi marketing diterapkan antara lain membuat kemasan yang bagus dan penampilan foto produk yang menarik.